Minggu, 12 Februari 2012

Semangat Indung (postingan selfish)


Kuliah ditempat dengan presure tinggi, sudah mebuat mumet minta ampun. Apalagi dengan tanggung jawab bak seberat lima kilogram emas yang ditumpuk lima puluh tingkat di bahu kiri dan kanan. Nah, sekarang kayaknya sudah saatnya untuk mengakui semuanya bahwa ini terlalu berat. Dengan haru.
                Itu yang terjadi pada si Indung. Dan si Indung itu teman baikku. Ketika kami sedang membahas semua ini dengan yang lain. Terkadang kita menganggap enteng semua itu, sehingga si Indung pun merasa tidak terperhatikan, teman-teman yang awalnya  tempat dia mengadu saling merasakan beban. Sekarang, sama sekali nggak ngerti dia ternyata.
                Menganggap bahwa ‘kita sama-sama punya tanggungjawab berat, so, yaudah, urus sendiri-sendiri aja!’ si Indung sekarang merasa dikhianati.
                Menurutku aku sok tau. Tapi mungkin sedikit berbagi tak apa-apa lah. Aku yang melankolis cukup tahu perasaannya. Ya, aku mengerti dirinya. Dia yang selama ini tegar, sangat tegar. Mungkin sekarang saatnya runtuh.
                Mungkin saat ini aku belum mampu mampu membantumu. Tapi, aku yakin, dibalik semua ini pasti ada jalan keluarnya. Semangat Indung, mudah-mudahan rekayasa Tuhan nan indah akan menunjukkan jalan keluarnya, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar